LAMPUNGVERSE.COM, BANDARLAMPUNG – Baru-baru ini, sekitar 15 juta pengguna Browser Chrome di platform Windows mengalami kesulitan masuk dengan kata sandi yang disimpan melalui fitur pengelola kata sandi (Password Manager) di browser Google pada 24 Juli 2024. Masalah ini telah diperbaiki 18 jam kemudian dan kembali normal.
Pengamat Teknologi Informasi (IT) DCC Bandarlampung Aliy Hafiz, menjelaskan bahwa fitur pengelola kata sandi di browser tidak menjamin bebas dari kerentanan serangan malware, meskipun fitur tersebut menawarkan kenyamanan dan keamanan dengan menyimpan kata sandi dalam bentuk terenkripsi.
“Insiden ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem yang sepenuhnya bebas dari kerentanan. Keamanan fitur ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kerentanan dalam perangkat lunak, serangan malware, dan teknik phishing yang semakin canggih,” terang Hafiz.
Hafiz menyarankan agar pengguna mengaktifkan otentikasi multi-faktor (MFA) sebagai lapisan perlindungan tambahan untuk menjaga keamanan data pribadi.
“Selain itu, gunakan aplikasi pengelola kata sandi terpisah seperti LastPass, 1Password, atau Bitwarden, yang keamanannya lebih baik dibandingkan dengan pengelola kata sandi bawaan browser,” ujarnya.
Hafiz juga menganjurkan agar pengguna memastikan browser dan sistem operasi yang digunakan selalu diperbarui ke versi terbaru untuk mengurangi risiko kerentanan keamanan.
“Penting juga untuk menggunakan kata sandi yang unik dan kuat untuk setiap akun, serta memiliki metode backup dan recovery yang terenkripsi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan keamanan data pribadi kita,” tambahnya.
Keamanan sering kali berbanding terbalik dengan kenyamanan, terutama dalam konteks manajemen kata sandi. Fitur pengelola kata sandi di browser seperti Chrome menawarkan kemudahan luar biasa bagi pengguna dengan menyimpan dan mengisi otomatis kata sandi, sehingga pengguna tidak perlu mengingat banyak kata sandi yang kompleks.
Namun, insiden yang melibatkan sekitar 15 juta pengguna Chrome yang tidak bisa masuk ke akun mereka menyoroti risiko yang melekat pada kenyamanan ini.
Untuk itu, sekali lagi, kita perlu mengaktifkan otentikasi multi-faktor (MFA) sebagai lapisan perlindungan tambahan dan menggunakan aplikasi pengelola kata sandi terpisah seperti LastPass, 1Password, atau Bitwarden. (Anto)