LAMPUNGVERSE.com, PESAWARAN – Sebanyak 193 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kabupaten Pesawaran mengikuti kegiatan manasik haji reguler yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama setempat.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 8–9 April 2025, di Masjid Islamic Center Gedong Tataan, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pesawaran, Farid Wajedi, dalam laporannya menyampaikan bahwa manasik ini menghadirkan berbagai narasumber dari instansi terkait, termasuk Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, serta praktisi haji.
Rincian peserta JCH tahun 2025 mencakup 193 orang, terdiri dari 97 laki-laki dan 96 perempuan. Mereka berasal dari berbagai kecamatan, seperti Gedong Tataan (35 orang), Negeri Katon (45 orang), Tegineneng (20 orang), Way Lima (8 orang), Padang Cermin (39 orang), Punduh Pedada (3 orang), Kedondong (22 orang), Marga Punduh (7 orang), dan Teluk Pandan (14 orang).
Di antara peserta, jemaah termuda adalah Bagas Deantara Wiratama yang berusia 23 tahun dari Gedong Tataan, sementara yang tertua adalah Kahdiar Bahgar Karim berusia 90 tahun dari Teluk Pandan.
Dalam sambutannya, Bupati Dendi Ramadhona mengucapkan selamat kepada para calon jemaah haji atas pelaksanaan manasik sebagai persiapan keberangkatan ke tanah suci yang dijadwalkan pada akhir Mei 2025.
Dendi menekankan bahwa manasik haji merupakan langkah penting untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah haji.
“Manasik adalah proses belajar dan simulasi untuk mencapai kesempurnaan ibadah. Haji tidak bisa dilakukan sembarangan; setiap rukun harus dipahami dan dilaksanakan dengan benar,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun ada jemaah yang telah pernah berhaji, tetap penting untuk mengikuti manasik karena adanya perubahan aturan yang perlu diadaptasi.
“Dengan mengikuti aturan dan bimbingan dari tim pendamping, insya Allah ibadah akan berjalan lancar,” tambahnya.
Dendi menegaskan bahwa haji reguler adalah program istimewa yang dituntun, dilindungi, dan disubsidi oleh pemerintah.
“Berbanggalah, karena selain mendapat kesempatan untuk berhaji, para jemaah juga mendapatkan perhatian luar biasa dari negara. Semoga semua jemaah menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” tutupnya. (Rls)