News

Tetangganya Ketua DPRD Bandarlampung, Warga Bingung Wilayahnya Sering Kebanjiran

×

Tetangganya Ketua DPRD Bandarlampung, Warga Bingung Wilayahnya Sering Kebanjiran

Sebarkan artikel ini
Lokasi Banjir di Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandarlampung. Foto: Istimewa

LAMPUNGVERSE.com – Masyarakat Kota Bandarlampung semakin resah dengan masalah banjir yang kerap melanda wilayah mereka.

Mereka meminta Pemerintah Kota (Pemkot) untuk lebih serius dalam mencari solusi atas permasalahan ini.

M Yasir Setiawan, seorang warga Tanjung Senang, mengungkapkan, sejumlah wilayah yang terendam banjir di antaranya di Kampung Bayur, Labuhanratu, dan Jalan Mawar Indah Ujung di Labuhan Dalam, Tanjung Senang. Banjir terjadi akibat meluapnya sungai di kawasan tersebut.

“Sejak pukul 04.00 WIB, air sudah mulai meluap, dan sekitar 30 rumah terendam,” ungkap Yasir kepada lampungverse.com.

Ia juga menambahkan, banyak peralatan usaha di sekitar wilayahnya yang terkena dampak.

“Di sini ada bengkel dan juga usaha percetakan, kasian peralatan mereka,” ujarnya.

Yasir, yang telah tinggal di daerah itu sejak usia 2,5 tahun, mengingat kembali pengalaman pertamanya menghadapi banjir pada tahun 2017.

“Saat itu, air masuk ke rumah setinggi 60-70 cm. Saya sedang berada di Jakarta untuk aksi bela Islam,” kenangnya.

Untuk mencegah air masuk ke rumah, Yasir mengambil inisiatif untuk meninggikan lantai rumahnya. Namun, pada Februari 2025, rumahnya kembali terendam banjir.

“Setelah saya tinggikan 1,2 meter pada tahun 2018, air tidak pernah lagi masuk ke dalam rumah. Tapi Februari lalu, air kembali setinggi 40-50 cm saat istri saya akan melahirkan,” jelasnya.

Yasir mengkritik kinerja Pemkot Bandarlampung, menyatakan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak efektif.

Ia pun bingung wilayahnya bisa kembanjiran, padahal di situ dekat rumah seorang ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung Bernas Yuniarta.

“Ini bukti bahwa pembangunan Pemkot Bandarlampung kacau. Padahal Ketua DPRD Bandarlampung tetangga saya,” tuturnya.

Ia juga menyoroti kurangnya perhatian dari pemerintah Kota Bandarlampung yang tidak meninjau langsung.

Baca Juga  Aliansi Masyarakat Peduli Bandarlampung Tolak Pembangunan Tugu Pagoda Teluk, Serukan Kearifan Lokal

“Walikota tidak pernah turun ke sini. Hanya satu anggota dewan, Pak Muchlas Bastari, yang sering datang. Meskipun tidak ada solusi yang jelas, tapi ada empatinya,” katanya.

Ia pun jengkel, sementara Camat dan lurah yang turun hanya foto-foto lokasi banjit tapi tidak memberikan jawaban konkret.

“Mereka hanya mengatakan, masalah ini wewenang BPDAS Way Sekampung. Kenapa harus warga yang mengajukan? Ini sangat kacau,” tegasnya.

Sementara itu, Iwan (38) Warga Tanjung Senang mempertanyakan sejauh mana kinerja Pemkot Bandarlampung dalam mengatasi banjir.

“Katanya berbagai upaya dilakukan, kok masih banjir juga,” ketusnya.

Ia berharap Pemkot Bandarlampung bisa mengantisipasi bencana banjir, bukan bertindak setelah kejadian.

“Kalau udah kekadian baru deh sibuk. Sebelum banjir ke mana aja,” pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *