LAMPUNGVERSE.com – Anggur Shine Muscat dari China menjadi sorotan setelah terdeteksi mengandung residu kimia melebihi batas aman. Temuan ini dilaporkan oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) pada Selasa (29/10/2024).
Pengujian yang dilakukan bersama Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) menunjukkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat mengandung residu pestisida yang berbahaya.
“Hanya sembilan sampel yang dapat diidentifikasi sebagai barang impor dari China,” ungkap Prokchon Usap, koordinator Thai-PAN.
Pihak berwenang Thailand mengimbau konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk buah impor. Thai-PAN memperingatkan bahwa konsumsi jangka panjang dari produk ini dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.
FDA Thailand kini sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan impor anggur Shine Muscat dari China hingga standar keamanan pangan terpenuhi.
Anggur Shine Muscat, yang dikenal sebagai “mango grape,” memiliki ciri khas berwarna kuning kehijauan, tidak berbiji, dan memiliki rasa manis. Meskipun populer di Asia, anggur ini sebenarnya berasal dari Jepang, dihasilkan dari persilangan varietas Akitsu-21 dan Hakunan.
Di Jepang, anggur ini dijual dengan harga premium, mencapai 7.000 yen atau sekitar Rp718.000 per pon. Namun, anggur Shine Muscat dari Korea Selatan dan China lebih terjangkau karena bibitnya diambil dari Jepang dan dicangkokkan ke tanaman lokal.
Harga anggur Shine Muscat di Korea Selatan dapat mencapai 42.225 won atau sekitar Rp479.568 per dua kilogram, sedangkan di China, harganya pernah melonjak hingga 400 yuan atau sekitar Rp662.878 per ikat sebelum turun menjadi 10 yuan atau sekitar Rp22.095 per kilogram.