LAMPUNGVERSE.com – PT Pegadaian mengadakan acara media gathering dengan para jurnalis di The Gade Coffee pada Rabu, 18 Juni. Dalam kesempatan ini, Pegadaian memaparkan layanan bullion yang baru diluncurkan.
Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan dan kolaborasi strategis antara Pegadaian dan media, guna mendukung penyebaran informasi yang edukatif serta membangun citra positif perusahaan di masyarakat.
Beberapa pimpinan Pegadaian hadir dalam acara tersebut, termasuk Novryandi, Regional CEO PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Kemudian, Ichvan Ramdhani, Vice President PT Pegadaian Area Lampung; Daniel Tamara, Assistant Vice President PT Pegadaian Area Lampung; dan Afrio Gunawan, Kepala Bagian Humas PT Pegadaian Kanwil Sumbagsel.
Dalam sambutannya, Ichvan Ramdhani,
Regional CEO, menyampaikan terima kasih kepada media yang telah menjadi mitra penting bagi Pegadaian.
Ia berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut melalui pemberitaan yang positif dan informatif, terutama dalam mengenalkan produk dan layanan Pegadaian kepada masyarakat.
Sementara itu, Novryandi, Regional CEO termuda dibawah 40 tahun, menjelaskan bahwa PT Pegadaian, yang telah beroperasi selama 124 tahun, kini menghadirkan inovasi baru dengan layanan bullion, menjadikannya sebagai bank emas pertama di Indonesia.
Layanan bullion yang telah diresmikan Presiden Prabowo pada Rabu, 26 Februari 2025 ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru bagi Pegadaian sebagai bank emas dan tempat investasi yang terpercaya.
Hal itu juga mengubah stikma di masyarakat menganggap bahwa yang datang ke Pegadaian merupakan orangnya mengalami masalah, mengacu dengan slogan “Menyelesaikan Masalah, Tanpa Masalah”,
“Jadi, menghilangkan mindset menyelesaikan masalah tanpa masalah yang orang mengira yang datang itu yang bermasalah,” terangnya.
Layanan bullion, sesuai dengan definisi dalam POJK 17/2024, mencakup kegiatan yang berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh lembaga jasa keuangan, termasuk simpanan, pembiayaan, perdagangan, dan penitipan emas.
Kegiatan ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024, yang mulai berlaku pada 18 Oktober 2024, sebagai turunan dari Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Ekosistem usaha bullion diharapkan dapat memperlancar pengamatan devisa negara dan menjembatani kebutuhan masyarakat akan emas.
Layanan bullion ini juga menjadi sarana hilirisasi emas, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan emas domestik dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Bank emas ini telah diresmikan Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif tersebut.
Beberapa layanan yang ditawarkan mencakup Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Perdagangan Emas, dan Jasa Titipan Emas Korporasi.
Novryandi menambahkan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, pelajar dan mahasiswa akan menjadi target potensial untuk berinvestasi di Pegadaian.
“Kami telah mulai menjangkau segmen mahasiswa dan pelajar. Targetnya bukan untuk mendorong mereka membeli emas secara langsung, tetapi agar mereka mulai memahami pentingnya investasi,” tutupnya.
Sementara itu, Daniel Tamara mengungkapkan, pihaknya telah mengukir prestasi pencapaian terbesar penjulan emas di tahun 2025. Capaian tersebut dinilai paling besar dibanding beberapa tahun sebelumnya.
Tahun 2022 sebesar 2,3 kilogram, tahun 2023 sebesar 2,9 kilogram, tahun 2024 4,1 kilogram dan tahun 2025, sebesar 15 kilogram
“Tahun ini baru di bulan Juni sudah sebesar 15 kilogram. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa,” katanya.
Ia berharap bahwa tahun 2025 ini Pegadaian Lampung dapat mencapai target penjualan sebesar 200 kilogram emas
“Kita punya target penjualan 200 kilogram. Mohon bantuan dari teman-teman media untuk bisa memastikan berita ini kalau investasi emas itu bukanlah investasi kaleng kaleng ini investasi yang luar biasa yang dampaknya sudah dirasakan oleh banyak orang,” tutupnya.
