Kilas

Hacker Diduga Retas Email DPR RI, Ancam Bocorkan Informasi Sensitif: Ribuan Warganet Berikan Dukungan

LAMPUNGVERSE.COM – Email Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) diduga diretas oleh hacker yang menyampaikan pesan tegas berisi perlawanan terhadap kebijakan yang baru-baru ini diambil oleh lembaga negara.

Aksi peretasan ini telah memicu gelombang dukungan dari ribuan warganet yang merasa resah dengan situasi politik yang berkembang.

Dalam aksinya, hacker tersebut tidak hanya menyusup ke sistem email DPR, tetapi juga meninggalkan pesan bernada sarkastis yang mengkritik keras kebijakan yang dianggap melanggengkan nepotisme dan merusak demokrasi.

Pesan tersebut pertama kali menarik perhatian publik setelah diunggah di akun Instagram @narasitv, yang kemudian menjadi viral di media sosial.

“Nepotisme yang Dikemas dalam Wajah Kepolosan”

“Siapa sangka seorang mantan tukang kayu dari kota kecil di Jawa bisa membangun lebih dari sekadar furnitur? Dia mengukir mahakarya NEPOTISME, sambil memakai topeng kepolosan dan wajah innocent,” tulis hacker tersebut, menyindir seorang tokoh yang diduga kuat adalah Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut, hacker itu mengkritik kebijakan pemerintah yang disebutnya telah mengubah demokrasi menjadi bisnis keluarga. “Bravo! Tepuk tangan untuk mengubah demokrasi menjadi bisnis keluarga.

Tapi tunggu dulu, rakyat tidak akan membeli apa yang dia jual. Permainan sudah selesai, dan kami di sini untuk merebut kembali apa yang seharusnya milik kami,” tulisnya.

Ancaman Bocorkan Informasi Sensitif DPR RI

Tak berhenti di situ, hacker tersebut melancarkan ancaman serius terhadap DPR RI. Ia menyatakan bahwa dirinya dan kelompoknya memiliki “senjata terkuat” yang mampu menghancurkan apa pun, yaitu kekuatan rakyat.

Hacker tersebut menuntut agar DPR RI membatalkan kebijakan-kebijakan yang dianggap menghancurkan konstitusi, atau ia akan membocorkan informasi sensitif DPR RI ke seluruh dunia.

“Kami memiliki SENJATA TERKUAT YANG BISA MENGHANCURKAN APA PUN, KEKUATAN RAKYAT. Batalkan aturan DPR dan hentikan segala keterlibatan lebih lanjut untuk menghancurkan konstitusi kita atau kami akan MEMBOCORKAN INFORMASI SENSITIF MILIK DPR RI KE SELURUH DUNIA MINGGU INI!” ancamnya.

Seruan tersebut diakhiri dengan ajakan kepada rakyat Indonesia, terutama generasi muda, untuk bersatu melawan ketidakadilan dan menyelamatkan negara dari cengkeraman kepentingan keluarga tertentu.

“Hari ini kita turun bersama untuk melawan ketidakadilan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, atau kita akan kehilangan negeri ini selamanya!” tegasnya.

Reaksi Warganet: Dukungan Mengalir Deras

Aksi peretasan ini mendapat tanggapan yang luas dari warganet. Banyak di antara mereka yang menyatakan dukungan terhadap hacker dan menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi politik saat ini.

“Sekalian retas rekening semua anggota Baleg DPR,” tulis pengguna Instagram dengan akun @arsa.co.id, mengisyaratkan ketidakpercayaan terhadap para legislator.

Akun @asf_rinaa juga berkomentar, “Negara ini bukan milik satu keluarga,” yang menggambarkan sentimen publik yang merasa bahwa pemerintahan saat ini terlalu terpusat pada kepentingan segelintir orang.

Beberapa warganet lain, seperti @pariamanterkini, mengungkapkan rasa puasnya terhadap timing aksi tersebut. “Hacker datang di waktu yang tepat,” ujarnya.

Sementara itu, pengguna dengan akun @risarileon menambahkan, “Sayang hacker banyak-banyak, fi amanillah ya kalian,” sebagai bentuk dukungan moral bagi para peretas.

Situasi Politik yang Semakin Memanas

Aksi peretasan dan ancaman pembocoran informasi ini terjadi di tengah situasi politik Indonesia yang semakin memanas, terutama setelah berbagai keputusan kontroversial yang diambil oleh DPR RI dan pemerintah.

Gelombang protes dari berbagai kalangan masyarakat menunjukkan ketidakpuasan yang semakin meluas terhadap arah kebijakan yang diambil oleh para pemimpin negara.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak DPR RI mengenai peretasan ini, aksi hacker tersebut telah berhasil memicu diskusi publik yang luas dan membuka kembali perdebatan mengenai transparansi, demokrasi, dan keadilan dalam pemerintahan.

Kita semua kini menunggu bagaimana pihak berwenang akan menanggapi ancaman serius ini, dan apakah informasi sensitif DPR RI benar-benar akan dibocorkan seperti yang diancamkan oleh hacker tersebut.

Apapun yang terjadi, aksi ini menjadi sinyal kuat bahwa rakyat Indonesia semakin kritis dan tidak segan-segan menggunakan berbagai cara untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka.

Sekedar informasi, hari ini berbagai eleman masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR. Mereka menuntut DPR untuk membatalkan revisi UU Pilkada. (Red)

Exit mobile version