LAMPUNGVERSE.com – Seorang remaja laki laki ditemukan tidak bernyawa di kolam yang terletak persis di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Millenial, Kota Bandarlampung, Selasa (27/5/2025).
Remaja malang tersebut teridentifikasi bernama M Riki, berusia 14 tahun. Ia merupakan warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, dan dikenal sebagai putra dari seorang musisi jalanan yang sering beraktivitas di pusat kota.
AKP Martoyo, Kepala Kepolisian Sektor Telukbetung Utara, mengungkapkan, jasad remaja tersebut ditemukan oleh seorang warga yang melihat tubuh mengapung di dalam kolam.
Menerima laporan tersebut, petugas kepolisian segera melakukan evakuasi dan membawa jenazah korban ke RSUD Abdul Moeloek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Identitas korban adalah M Riki. Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi, terlihat bahwa pada Minggu sore, 25 Mei 2025, korban tengah bermain dan berenang di kolam tersebut bersama seorang rekannya,” ungkapnya.
Dari tayangan CCTV, tampak Riki berenang menjelajahi kolam, sementara temannya hanya bermain air di satu sisi. Beberapa waktu berselang, Riki tidak lagi terlihat. Rekannya sempat mencari namun tidak berhasil menemukannya, dan akhirnya memutuskan untuk pulang.
“Rekannya tersebut beranggapan bahwa Riki telah pulang terlebih dahulu, itulah mengapa ia tidak segera melapor,” imbuh Martoyo.
Pemeriksaan awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan atau luka pada tubuh M Riki. Dugaan sementara, penyebab kematian korban adalah murni akibat tenggelam ketika berenang.
“Tidak ditemukan luka akibat benturan benda tumpul maupun tindak kekerasan lainnya. Sistem kelistrikan di sekitar area kolam juga telah diperiksa dan dipastikan dalam kondisi aman,” tegas Martoyo.
Pihak keluarga korban, yang telah mendatangi rumah sakit, menyatakan penolakan terhadap prosedur autopsi dan memilih untuk segera membawa pulang jenazah almarhum untuk proses pemakaman.
Hingga informasi ini disampaikan, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan guna mendapatkan gambaran kronologis peristiwa secara utuh.
Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, untuk tidak menjadikan area kolam tersebut sebagai tempat bermain atau berenang karena tidak dirancang untuk aktivitas tersebut