LAMPUNGVERSE.COM, BANDARLAMPUNG – Siswa Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Yayasan Pembina (YP) Universitas Lampung (Unila) kembali mengukir prestasi gemilang di berbagai ajang kompetisi robotik.
Baru-baru ini, mereka berhasil meraih juara 1 dan juara 3 pada perlombaan Robotik Line Follower dalam acara Electro Activities Programme (E-Time) yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 10 Agustus 2024 di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Prestasi siswa YP Unila tidak berhenti di situ. Mereka juga tampil mengesankan di ajang Robotik Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Provinsi Lampung. Pada ajang tersebut, siswa YP Unila kembali membuktikan keunggulan mereka dengan menyapu bersih posisi juara.
Adam Syuhada, pembina KIR YP Unila, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian anak didiknya. Pada kompetisi Line Follower Teknokrat Academic Competition tingkat Provinsi Lampung yang digelar pada 9-10 Agustus 2024, tim mereka berhasil meraih Juara 1, 2, dan 3.
Juara 1 diraih oleh Tassya Sitanala Putri Baladiah (kelas 10.5) dan Muhammad Ananta Al Kahfi (kelas 10.3). Juara 2 oleh Abdul Faiz Hidayat (kelas 12.4) dan Asti Nur Azizah (kelas 10.1), sementara Juara 3 diraih oleh Muhammad Aziz Al Zhorif (kelas 12.8) dan Bunga Elvaretta Fricillia (kelas 11.5).
Adam menambahkan bahwa persiapan tim untuk kompetisi tersebut dilakukan dalam waktu yang cukup singkat, yaitu sekitar tiga minggu.
“Meskipun waktu latihan terbatas, anak-anak berhasil menunjukkan performa terbaik mereka,” ujar Adam.
Selain kompetisi robotik, siswa YP Unila juga mencetak prestasi di bidang aeromodelling. Komang Anindya Giska (kelas 11.12) dan Debo Priandono (kelas 10.6) berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi aeromodelling kategori pesawat LPP, yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai institusi.
Meski begitu, perjalanan menuju kemenangan ini tidaklah mudah. Adam mengungkapkan bahwa tim menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan waktu latihan karena beberapa anggota tim juga terlibat dalam kompetisi di PNJ yang berakhir hanya dua hari sebelum lomba di UTI.
“Beberapa performa robot juga sempat mengalami kendala, sehingga perlu perbaikan pada beberapa bagian sebelum perlombaan,” jelasnya.
Di bidang aeromodelling, tantangan yang dihadapi lebih kompleks, terutama dalam proses perakitan pesawat yang memerlukan ketelitian dan keakuratan tinggi. Proses uji coba terbang yang berulang kali dilakukan menjadi bagian penting dari persiapan mereka.
Meski menghadapi berbagai kendala, tim SMA YP Unila tetap tampil maksimal dan mampu menyelesaikan lintasan dengan waktu tercepat pada hari perlombaan.
Adam mengatakan bahwa, salah satu faktor dalam meraih kemenangan ialah dukungan penuh dari sekolah dan semangat juang siswa menjadi kunci kesuksesan mereka di berbagai kompetisi tersebut. (Anto)