Politik

Strategi Paslon Gubernur Lampung Atasi Pengangguran: Fokus pada UMKM dan Pendidikan

Dua Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Lampung, Nomor urut Satu Arinal-Sutono dan Nomor Urut Dua MIrza-JIhan saat Debat Publk. Foto: Virgo

LAMPUNGVERSE.com – Dalam debat publik pada segmen keempat, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung memaparkan solusi mereka untuk mengatasi masalah pengangguran di provinsi ini.

Kedua paslon menawarkan strategi dan program kerja yang berbeda untuk mengurangi jumlah pengangguran, dengan fokus pada regulasi tenaga kerja lokal, pengembangan UMKM, dan pendidikan.

Calon Gubernur nomor urut dua, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap pengangguran.

Mirza mengusulkan pembuatan regulasi yang melarang perekrutan pekerja dari luar Lampung untuk posisi yang bisa diisi oleh penduduk lokal, baik yang berpendidikan SMP, SMA, maupun S1.

“Lahan pekerjaan harus menjadi milik orang Lampung,” tegasnya.

Mirza juga berencana mengadakan pelatihan adaptif dengan teknologi untuk industri dan dunia usaha, terutama bagi tenaga kerja setara SMA dan SMK. Selain itu, ia menekankan pentingnya mendorong UMKM secara masif.

“UMKM harus dibina, didorong, dan difasilitasi oleh pemerintah,” tambahnya.

Ia berencana membangun pondasi melalui hilirisasi, terutama di pedesaan.

Calon Wakil Gubernur, dr. Jihan Nurlela, menambahkan bahwa pengangguran di tingkat SMA sederajat perlu diatasi dengan menyediakan pendidikan dan advokasi.

“Ini juga menyangkut unsur keadilan, bukan hanya untuk anak muda, tetapi juga untuk ibu-ibu, bapak-bapak yang kesulitan dengan teknologi, dan penyandang disabilitas,” jelasnya.

Jihan juga berencana membuka lapangan kerja di desa dan berkolaborasi dengan pihak luar negeri untuk menyediakan peluang kerja remote bagi generasi Z.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut satu, Arinal Djunaidi dan Sutono, memberikan tanggapan terhadap solusi yang ditawarkan oleh paslon nomor dua.

Arinal menyoroti bahwa 70 persen masyarakat Lampung tinggal di desa, sehingga penting untuk fokus pada pengembangan ekonomi desa.

“Saya buat program BUMDes untuk melembagakan ekonomi desa agar lebih sistematis, efisien, efektif, berdaya guna, dan berdaya saing,” ujar Arinal.

Program BUMDes diharapkan dapat memberikan solusi bagi lulusan perguruan tinggi dari desa yang kesulitan mencari pekerjaan.

Dengan melembagakan ekonomi desa, Arinal berharap dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkelanjutan bagi masyarakat desa.

Debat ini menunjukkan komitmen kedua paslon dalam mengatasi pengangguran di Lampung, dengan pendekatan yang berbeda namun sama-sama berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat Lampung kini menantikan implementasi dari program-program tersebut untuk masa depan yang lebih baik. (Anto)

Exit mobile version