LAMPUNGVERSE.com – Gubernur Lampung terpilih Rahmat Mirzani Djausal, meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Metro, Selasa (13/1/2024)
Dalam kunjungannya, Mirza menyambangi beberapa sekolah, termasuk TK Negeri Pembina Metro Pusat, SDN 7 Metro Pusat, dan SMKN 2 Metro, untuk memantau pelaksanaan program yang menjadi prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Alhamdulillah, pelaksanaan Program MBG di Kota Metro berjalan dengan baik. Kualitas makanan yang disajikan sesuai dengan harapan Presiden Prabowo, yaitu bergizi untuk mendukung generasi emas bangsa ini,” ungkap Mirza pada Senin, 13 Januari 2025.
Di setiap sekolah yang dikunjungi, Mirza menyaksikan antusiasme siswa saat menikmati makanan bergizi. Para siswa mengaku menyukai sajian yang disiapkan, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
Mirza juga mengunjungi Dapur MBG, pusat produksi makanan bergizi yang melayani 3.000 siswa. Dapur ini mempekerjakan lebih dari 50 tenaga kerja lokal, termasuk dua orang dari komunitas disabilitas, sebagai wujud komitmen program terhadap inklusivitas.
“Dapur MBG bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, termasuk bagi teman-teman disabilitas. Ini adalah dampak positif yang luar biasa, terutama di tengah tantangan ketenagakerjaan yang kita hadapi,” tambahnya.
Kolaborasi dan Ekonomi Berkelanjutan
Semangat kolaborasi dalam Program MBG terlihat jelas di Kota Metro. Berbagai elemen masyarakat, mulai dari petani yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), TNI, Polri, UMKM, hingga komunitas disabilitas, saling mendukung program ini.
Selain itu, inovasi dalam pengelolaan limbah melalui Bank Sampah menjadi salah satu keunggulan program ini. Sisa makanan diolah menjadi maggot yang dapat digunakan sebagai pupuk dan pakan ternak.
“Inisiatif ini merupakan contoh nyata dari ekonomi sirkular, yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat ekonomi tambahan,” jelas Mirza.
Dampak Positif yang Luas
Mirza menekankan bahwa pelaksanaan awal Program MBG di Metro telah memberikan dampak yang luas, antara lain:
1. Pemenuhan Gizi Anak: Makanan sehat di sekolah mendukung tumbuh kembang anak dan meringankan beban orang tua.
2. Lapangan Kerja: Program ini membuka peluang kerja baru, termasuk untuk kaum disabilitas.
3. Dampak Ekonomi: UMKM dan masyarakat lokal terlibat dalam penyediaan bahan baku, meningkatkan pendapatan mereka.
4. Kolaborasi Sosial: Keterlibatan berbagai elemen masyarakat memperkuat solidaritas lokal.
5. Pengelolaan Lingkungan: Pemanfaatan sisa makanan menjadi maggot menciptakan ekosistem berkelanjutan.
“Program ini menunjukkan bahwa kerja sama dapat menghasilkan dampak besar bagi masyarakat. Saya yakin, jika semua kabupaten dan kota di Lampung melaksanakan Program MBG seperti di Metro, kita akan semakin mendekati cita-cita Indonesia Emas 2045,” tutup Mirza.
Program MBG di Kota Metro menjadi bukti bahwa pendekatan multidimensi, dari gizi hingga keberlanjutan, adalah kunci untuk mewujudkan Lampung yang lebih maju. Diharapkan program ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di seluruh Indonesia.
