Politik

Momen Haru: Pasangan Cagub Mirza-Jihan Cium Tangan Arinal, Simbol Keharmonisan Politik?

×

Momen Haru: Pasangan Cagub Mirza-Jihan Cium Tangan Arinal, Simbol Keharmonisan Politik?

Sebarkan artikel ini

LAMPUNGVERSE.com – Sebuah momen tak terduga yang mencuri perhatian terjadi dalam acara pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung di Ballroom Novotel Bandar Lampung pada Senin, 23 September 2024.

Di tengah ketatnya kontestasi politik, pasangan calon Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela menunjukkan sikap hormat kepada lawan politik mereka, Arinal Djunaidi, dengan cium tangan—sebuah isyarat penting tentang keharmonisan politik yang jarang terlihat.

Momen Haru Usai Pengundian Nomor Urut

Setelah pengundian nomor urut, di mana pasangan Mirza-Jihan memperoleh nomor urut 2 dan pasangan Arinal-Sutono mendapatkan nomor urut 1, suasana di ballroom sejenak memanas dengan sorak-sorai pendukung masing-masing calon.

Namun, perhatian publik tersedot oleh gestur yang dilakukan Jihan Nurlela dan Rahmat Mirzani Djausal saat menghampiri Arinal Djunaidi di atas panggung.

Jihan, yang mengenakan busana biru muda dan celana krem, tiba-tiba berlari kecil menghampiri Arinal yang sedang bersiap turun panggung.

Arinal, mengenakan kemeja merah hati, tampak sedikit terkejut, namun segera tersenyum ketika Jihan menundukkan badannya dengan penuh hormat.

Jihan mencium tangan Arinal dengan gestur bak seorang anak yang menghormati orang tuanya.

Tak lama berselang, Rahmat Mirzani Djausal mengikuti langkah Jihan, menunduk dan mencium tangan Arinal dengan sikap yang sama.

Arinal, yang tampak tersentuh oleh tindakan tersebut, membalas dengan menepuk pundak keduanya sambil tersenyum.

Momen hangat ini menunjukkan bahwa, meskipun berada dalam kompetisi politik yang ketat, sikap saling hormat dan menjaga etika tetap dijunjung tinggi.

Pesan Simbolis Tentang Persaingan Sehat

Tindakan cium tangan yang dilakukan oleh pasangan calon Mirza dan Jihan terhadap Arinal Djunaidi membawa pesan simbolis yang mendalam.

Baca Juga  Debat Perdana Pilwakot Bandarlampung Digelar 28 Oktober di Emesia

Di tengah kerasnya persaingan politik, momen ini menjadi bukti bahwa kontestasi demokrasi tidak harus berujung pada permusuhan atau kebencian pribadi.

Justru sebaliknya, hubungan antara para kandidat tetap bisa dipenuhi dengan rasa hormat, saling menghargai, dan menjaga kerukunan.

Dalam pernyataannya, Rahmat Mirzani Djausal sering kali mengingatkan pendukungnya untuk selalu menjaga hubungan baik dan tidak terpancing dengan provokasi yang bisa memecah belah.

“Politik adalah ajang kompetisi gagasan dan program, bukan ajang permusuhan. Kita harus menjaga persatuan dan menghargai perbedaan,” ujarnya dalam salah satu momen sebelumnya.

Mengingatkan Pesan Prabowo

Momen ini juga mengingatkan publik pada pesan penting yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat Pilpres lalu, yang terus menyerukan pentingnya menjaga kerukunan dan menghindari permusuhan dalam politik.

Prabowo berulang kali meminta pendukungnya untuk tidak saling menghina atau menjatuhkan lawan politik, dan selalu menjaga sikap saling menghormati.

Pesan tersebut kini terlihat jelas dalam sikap yang ditunjukkan oleh pasangan Mirza-Jihan, yang berkomitmen untuk menjalankan kampanye dengan etika, mengedepankan program, serta menjaga persatuan di tengah masyarakat Lampung.

Keharmonisan di Tengah Kontestasi

Pilkada Lampung 2024 diprediksi akan berlangsung sengit, mengingat dukungan politik yang cukup besar terhadap kedua pasangan calon.

Pasangan Mirza-Jihan didukung oleh koalisi sembilan partai besar, sementara pasangan Arinal-Sutono mendapatkan dukungan penuh dari PDI Perjuangan.

Namun, momen seperti ini menjadi pengingat bahwa di balik persaingan politik, keharmonisan dan rasa hormat tetap bisa menjadi landasan utama.

Para pengamat politik menyambut baik momen ini, dengan menyebutnya sebagai contoh positif yang bisa ditiru oleh para politisi lainnya.

“Gestur semacam ini mencerminkan kedewasaan politik di Lampung. Ini menunjukkan bahwa para kandidat memahami bahwa setelah kompetisi, yang terpenting adalah persatuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar salah satu pengamat politik lokal.

Baca Juga  Debat Publik Kedua Pilgub Lampung, Mirza-Jihan Paparkan Pelayanan Prima dan Keadilan Sosial

Momen cium tangan yang dilakukan oleh Jihan Nurlela dan Rahmat Mirzani Djausal terhadap Arinal Djunaidi tak hanya menjadi sorotan publik, tetapi juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya etika dan saling menghormati dalam politik.

Di tengah persaingan yang ketat, sikap ini menunjukkan bahwa kontestasi politik yang sehat tidak berarti harus menimbulkan permusuhan.

Justru, melalui tindakan seperti ini, publik dapat melihat bahwa politik bisa dijalankan dengan penuh kehormatan dan kesantunan.

Kehangatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendukung kedua pasangan calon untuk tetap menjaga suasana kondusif dan damai menjelang Pilkada Lampung pada 27 November 2024 mendatang. (Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *