Kilas

Netizen Ramai Bahas Isu Megatrust Selat Sunda usai BMKG Informasikan Gempa Bumi di Lampung

×

Netizen Ramai Bahas Isu Megatrust Selat Sunda usai BMKG Informasikan Gempa Bumi di Lampung

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Megatrust Selat Sunda. Dok BMKG

LAMPUNGVERSE.COM, BANDARLAMPUNG – Isu Megatrust tengah menjadi topik hangat di media sosial setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung menyampaikan informasi terkait gempa bumi tektonik di Lampung melalui akun Instagram resmi mereka, @bmkglampung, pada Rabu (16/08/2024).

Berdasarkan data yang diunggah BMKG Lampung di akun Instagram @bmkglampung, gempa bumi tektonik berkekuatan M=4,9 terjadi di laut jarak 134 kilometer barat daya, Tanggamus kedalaman 11 kilometer pada Rabu, 14 Agustus 2024 pukul 16:15 WIB,

Dalam unggahan tersebut, seorang pengguna Instagram dengan akun @vinnaprt_ menanyakan wilayah mana saja yang diperkirakan akan terkena dampak Megatrust, yang ramai diperbincangkan.

“Wilayah mana saja yang kemungkinan terkena dampak Megatrust?,” tanya vinnaprt.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh pengguna lain dengan nama akun gustinkonipinanggih, yang mengatakan bahwa Lampung termasuk dalam daerah yang berpotensi terdampak.

“Lampung termasuk,” jawab gustin.

Tak lama kemudian, BMKG Lampung memberikan respons resmi terhadap pertanyaan dari akun vinnaprt.

“Megathrust Selat Sunda berpotensi memberikan dampak pada daerah pesisir di Lampung bagian Barat hingga Selatan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan mitigasi gempa bumi dan tsunami dengan baik,” tulis BMKG Lampung.

Di saat yang sama, seorang pengguna lain dengan akun @ftri.ih juga melontarkan pertanyaan seputar Megathrust.

“Jika gempa megathrust terjadi, berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga tsunami terjadi?”.

BMKG Lampung menjawab bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu pasti terjadinya gempa dan tsunami.

“Gempa dan tsunami masih belum bisa diprediksi dengan pasti. Namun, untuk gempa berkekuatan lebih dari 7 yang berpotensi menimbulkan tsunami, BMKG akan segera mengeluarkan peringatan dini,” jelas BMKG Lampung.

Sementara itu, topik Megatrust Selat Sunda pun ramai dibahas oleh netizen di kolom komentar Instagram @daryonobmkg, usai Daryono memposting rilis gempa di Tanggamus seperti yang diposting BMKG Lampung.

Baca Juga  Guru Besar ITB: Gempa Bumi Bukan Bencana, Tapi Proses Alam yang Harus Dipahami Secara Bijak

“Apakah ini akan jd gempa pembuka
megathrust selat sunda?” ujar akun bernama @afarraz.

“Kemungkinan iya
soalnya langsung di zona
megathrust,” jawab @fjrmln7170.

Sementara itu akun bernama @kangbaguz04 dalam komentarnya mengeritik sikap pemerintah terkait isu gempa bumi Megatrust yang mengancam Selat Sunda.

“Pemerintah pusat kita gimana gimana
keg, kok kyk e fokus ke ikn.. gk ada
edukasi2 atau gmna gitu.. haduhh..,” ketusnya.

Prediksi Terjadinya Gempa Besar di Zona Megathrust Indonesia

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa bumi Megathrust Nankai yang terjadi di Jepang pada Kamis (8/8/2024) lalu memiliki karakteristik yang mirip dengan dua zona megathrust di Indonesia.

“Kekhawatiran para ilmuwan di Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sangat mirip dengan kekhawatiran yang dirasakan ilmuwan Indonesia, terutama terkait ‘Seismic Gap’,” kata Daryono, dikutip dari CNN Indonesia Selasa (13/8/2024).

Daryono juga menambahkan bahwa para ilmuwan di Indonesia mengkhawatirkan dua zona megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9), yang telah lama tidak mengalami gempa besar.

“Gempa di kedua segmen megathrust ini bisa terjadi kapan saja, karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar,” tambahnya.

Zona Megathrust di Indonesia

Zona-zona megathrust di Indonesia telah ada sejak jutaan tahun lalu, dan beberapa di antaranya berada di area subduksi aktif. Di antara zona-zona tersebut adalah:

– Subduksi Sunda yang meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba
– Subduksi Banda
– Subduksi Lempeng Laut Maluku
– Subduksi Sulawesi
– Subduksi Lempeng Laut Filipina
– Subduksi Utara Papua

Meskipun zona megathrust berpotensi menghasilkan gempa besar, tidak semua gempa yang dipicu oleh zona ini berkekuatan tinggi. Zona megathrust di Indonesia diperkirakan dapat memicu gempa dengan kekuatan lebih dari magnitudo 8,7, meskipun skenario tersebut didasarkan pada asumsi terburuk dengan dua segmen megathrust yang bergerak bersamaan.

Baca Juga  Jihan Nurlela Dorong Sinergi Relawan dan Program Unggulan untuk Kemajuan Tanggamus

Hingga kini, baik BMKG maupun BPBD belum dapat memprediksi zona megathrust mana yang akan memicu gempa dalam waktu dekat. Zona yang paling aktif terletak di selatan Jawa, di mana beberapa gempa besar telah tercatat oleh BMKG, seperti pada tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8), dan 2009 (M7,3). (Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *